Dedek Ayani
Selasa, 11 November 2014
Rabu, 29 Oktober 2014
Pantun
PANTUN JENAKA
PANTUN
PEMBUKA
Kupu–kupu hinggap di bunga
Tidak
lupa menghisap madu
Dengan
senyum manisku menyapa
AssallamualaikumWrWb
PANTUN ISI
Ridwan Harizun (Pantun 1)
Disambut pramugari dan pramugawan
Lihat aku berdiri di sini
Si cowok tampan nan rupawan
Fatimah Anggraini (Pantun 2)
Beli batik di Pekalongan
Motif indah cantik rupawan
Gaya sudah seperti pangeran
Namun sayang celana kedodoran
Bagoes Ariyansha (Pantun 3)
Buah mangga buah mengkudu
Tumbuh subur di kebunku
Sungguh indah senyumanmu
Tapi sayang ada cabe di gigimu
Tiara Sriharyani (Pantun 4)
Harum semerbak bunga bangkai
Bau kentut siapakah ini ?
Satya Adi Nofriansyah (Pantun 5)
Ikan lele ikan belut
Kerjanya makan lumut
Tingkahmu membuatku salut
Tapi sayang hobimu suka kentut
Dedek Ayani (Pantun 6)
Makan ayam memang mantap
Ditambah lagi sambal terasi
Dari jauh lo memang cakep
Di dekatin eh ternyata banci
Afridha Nur Rahmasari (Pantun 7)
Lihat si nenek lagi mengepel
Si Bagoes manis tapi bertompel
Siti Yuli Andani (Pantun 8)
Naik kapal ke pelabuhan
Kapal melaju dengan cepat
Janganlah saling bermusuhan
Karena kita bersahabat
PANTUN PENUTUP
Jalan–jalan ke Engku Putri
Lebih enak naik
motor
Inilah penampilan
kami
Semoga
kami dapat menghibur
Senin, 01 September 2014
Musibah di Hari Ulang Tahunku
Sabtu sore, tepatnya tanggal 31 Agustus 2013.
Sekolahku mengadakan kegiatan kemping rohis. Kegiatan ini diadakan untuk melantik
pengurus rohis yang baru. Banyak siswa kelas X yang mengikuti kegiatan kemping tersebut. Hari pun menunjukkan pukul
17.30 wib dimana semua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut harus
bersiap-siap untuk melaksanakan solat magrib berjamaah.
Setelah melaksanakan solat magrib, aku dan temen-temanku langsung ke kelas untuk meletakkan
mukenaku. Tidak terasa jam menunjukkan pukul 19.00 wib. Kami diberitahu untuk
melaksanakan solat isya’. Aku pun
bergegas untuk mengambil air wudhu. Setelah solat isya’ , akan diadakan
pembakaran api unggun. Kami pun langsung ke lapangan untuk menyaksikannya.
Sambil menyaksikan api unggun, kami pun bernyanyi,tertawa dan bermain.
Hari pun sudah larut malam. Kakak senior menyuruh
kami untuk tidur agar dapat mempersiapkan diri dalam kegiatan besok. Seketika terlintas
di benakku kegiatan apa saja yang akan diadakan. Ketika aku terbaring, aku pun
memikirkan siapa saja yang mengingat hari ulang tahunku. Sempat aku berfikir tidak
ada satu orang pun yang mengingatnya.Tetapi, aku tidak boleh berfikiran seperti
itu.
Beberapa menit kemudian, Nabila mendekatiku
sambil mengucapkan happy birthday kepadaku.
“Dek,
happy birthday ya.. Moga menjadi anak yang
baik,pintar dan berbakti kepada orang tuamu. Jangan lupa traktirannya”. Ucapnya
kepadaku.
“Amin.. Makasih ya atas doanya”. Jawabku
Lalu, temanku yang lain juga ikut mengucapkannya.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hatiku seketika berubah menjadi senang. Setelah
itu, suasana pun menjadi hening dan kembalilah kami semua beristirahat.
Keesokan harinya, kami pun bergegas bangun untuk
solat subuh. Aku merasakan hal yang sangat berkesan tadi malam. Sekitar jam 7
pagi, kami sarapan pagi bersama. Setelah sarapan, dilanjutkan untuk kegiatan outbond.
Kegiatan ini dilakukan per kelompok. Kegiatan ini juga terbagi atas beberapa
pos. Ketika giliran kelompokku yang pertama ke pos 1, kami pun mendatangi pos tersebut.
Di pos ini, kami disuruh melompati bambu yang berbentuk persegi . Kami tidak
boleh menyentuh dan mengenai bambu tersebut. Salah satu temanku meminta aku untuk
bermain. Ketika hendak melompat, kecelakaan pun terjadi. Aku terjatuh dan tidak
bisa bangkit. Akhirnya aku dibawa ke kelas untuk diobati. Di samping itu,
salah satu pengurus rohis menghentikan permainan outbond yang ada di pos tersebut.
Hampir saja aku tidak bisa jalan akibat
kecelakaan itu, lututku tampak memar dan rasanya sakit jika digerakkan.
Menggerakkannya pun harus pelan-pelan. Pukul 12 siang, kami pun melaksanakan solat dzuhur
berjamaah. Ketika aku ingin solat, kakiku pun susah untuk berdiri sehingga aku
melaksanakan solat sambil duduk. Setelah solat dzuhur, kami bersiap-siap untuk
pulang ke rumah. Aku tidak tahu pulang ke rumah dengan siapa sehingga aku menyuruh
temanku untuk menjemputku di sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)