Rabu, 29 Oktober 2014

Pantun



PANTUN JENAKA

PANTUN PEMBUKA
          Kupu–kupu hinggap di bunga

          Tidak lupa menghisap madu

          Dengan senyum manisku menyapa

          AssallamualaikumWrWb



PANTUN ISI
*    Ridwan Harizun (Pantun 1)
Naik pesawat ke Bekasi
Disambut pramugari dan pramugawan
Lihat aku berdiri di sini
Si cowok tampan nan rupawan

*    Fatimah Anggraini (Pantun 2)
Beli batik di Pekalongan
Motif indah cantik rupawan
Gaya sudah seperti pangeran
Namun sayang celana kedodoran

*    Bagoes Ariyansha (Pantun 3)
Buah mangga buah mengkudu
Tumbuh subur di kebunku
Sungguh indah senyumanmu
Tapi sayang ada cabe di gigimu
                                         
*    Tiara Sriharyani (Pantun 4)
Harum semerbak bunga bangkai
Bau kentut siapakah ini ?


*    Satya Adi Nofriansyah (Pantun 5)
Ikan lele ikan belut
Kerjanya makan lumut
Tingkahmu membuatku salut
Tapi sayang hobimu suka kentut

*    Dedek Ayani (Pantun 6)
Makan ayam memang mantap
Ditambah lagi sambal terasi
Dari jauh lo memang cakep
Di dekatin eh ternyata banci

*    Afridha Nur Rahmasari (Pantun 7)
Lihat si nenek lagi mengepel
Si Bagoes manis tapi bertompel
                                 
*    Siti Yuli Andani (Pantun 8)
Naik kapal ke pelabuhan
Kapal melaju dengan cepat
Janganlah saling bermusuhan
Karena kita bersahabat
PANTUN PENUTUP 
             Jalan–jalan ke Engku Putri

          Lebih enak naik motor

          Inilah penampilan kami   

          Semoga kami dapat menghibur


Senin, 01 September 2014

Musibah di Hari Ulang Tahunku



      Sabtu sore, tepatnya tanggal 31 Agustus 2013. Sekolahku mengadakan kegiatan kemping rohis. Kegiatan ini diadakan untuk melantik pengurus rohis yang baru. Banyak siswa kelas X yang mengikuti kegiatan  kemping tersebut. Hari pun menunjukkan pukul 17.30 wib dimana semua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut harus bersiap-siap untuk melaksanakan solat magrib berjamaah.
      Setelah melaksanakan solat magrib, aku dan  temen-temanku langsung ke kelas untuk meletakkan mukenaku. Tidak terasa jam menunjukkan pukul 19.00 wib. Kami diberitahu untuk melaksanakan solat  isya’. Aku pun bergegas untuk mengambil air wudhu. Setelah solat isya’ , akan diadakan pembakaran api unggun. Kami pun langsung ke lapangan untuk menyaksikannya. Sambil menyaksikan api unggun, kami pun bernyanyi,tertawa dan bermain.
      Hari pun sudah larut malam. Kakak senior menyuruh kami untuk tidur agar dapat mempersiapkan diri dalam kegiatan besok. Seketika terlintas di benakku kegiatan apa saja yang akan diadakan. Ketika aku terbaring, aku pun memikirkan siapa saja yang mengingat hari ulang tahunku. Sempat aku berfikir tidak ada satu orang pun yang mengingatnya.Tetapi, aku tidak boleh berfikiran seperti itu.
      Beberapa menit kemudian, Nabila mendekatiku sambil mengucapkan happy birthday kepadaku.
 “Dek, happy birthday  ya.. Moga menjadi anak yang baik,pintar dan berbakti kepada orang tuamu. Jangan lupa traktirannya”. Ucapnya kepadaku. 
“Amin.. Makasih ya atas doanya”. Jawabku
      Lalu, temanku yang lain juga ikut mengucapkannya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hatiku seketika berubah menjadi senang. Setelah itu, suasana pun menjadi hening dan kembalilah kami semua beristirahat.
                                                                 
      Keesokan harinya, kami pun bergegas bangun untuk solat subuh. Aku merasakan hal yang sangat berkesan tadi malam. Sekitar jam 7 pagi, kami sarapan pagi bersama. Setelah sarapan, dilanjutkan untuk kegiatan outbond. Kegiatan ini dilakukan per kelompok. Kegiatan ini juga terbagi atas beberapa pos. Ketika giliran kelompokku yang pertama ke pos 1, kami pun mendatangi pos tersebut. Di pos ini, kami disuruh melompati bambu yang berbentuk persegi . Kami tidak boleh menyentuh dan mengenai bambu tersebut. Salah satu temanku meminta aku untuk bermain. Ketika hendak melompat, kecelakaan pun terjadi. Aku terjatuh dan tidak bisa bangkit. Akhirnya aku dibawa ke kelas untuk diobati. Di samping itu, salah satu pengurus rohis menghentikan permainan outbond yang ada di pos tersebut.
      Hampir saja aku tidak bisa jalan akibat kecelakaan itu, lututku tampak memar dan rasanya sakit jika digerakkan. Menggerakkannya pun harus pelan-pelan. Pukul 12  siang, kami pun melaksanakan solat dzuhur berjamaah. Ketika aku ingin solat, kakiku pun susah untuk berdiri sehingga aku melaksanakan solat sambil duduk. Setelah solat dzuhur, kami bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Aku tidak tahu pulang ke rumah dengan siapa sehingga aku menyuruh temanku untuk menjemputku di sekolah.